Perbedaan Strategi Marketing Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Ennahda Pada Pemilu 2019
Demokrasi telah membuka kesempatan bagi semua partai politik (Parpol) untuk berkompetisi secara terbuka di setiap momentum pemilu, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Indonesia dan Partai Ennahda di Tunisia. Branding yang digunakan baik PKS maupun Partai Ennahda setelah mengalami masa-masa kelam, selanjutnya menentukan strategi marketing politik pada masing-masing partai menjelang Pemilu 2019 yang kemudian memberikan dampak signifikan terhadap positioning maupun hasil pemilu. Dengan menggunakan metode analisis kualitatif, penelitian ini mengkomparasikan strategi marketing politik PKS maupun Partai Ennahda dalam lingkup orientasi pasar, orientasi pesaing, orientasi konsumen, dan orientasi persaingan. Hasil temuan menujukan bahwa dalam usaha mencapai kemenangan pada Pemilu 2019, PKS menggunakan strategi two-track electoral dengan mengkombinasikan pendekatan Islamis dan non-Islamis pada satu tarikan nafas sekaligus di mana citra bersih, peduli inklusif dan konsisten menjadi fokus partai, sedangkan strategi Partai Ennahda ialah mengambil posisi ke tengah menjadi partai Islam-Demokrat demi menjaga persatuan dan menyelamatkan demokrasi Tunisia dengan sebuah gagasan besar yang ingin mempertemukan Islam, nasionalisme, kesejahteraan, dan demokrasi.
Kata kunci : demokrasi, kompetisi dan strategi marketing politik
Daftar Pustaka : 23 buku + 11 Jurnal + 12 artikel online
Kata kunci : demokrasi, kompetisi dan strategi marketing politik
Daftar Pustaka : 23 buku + 11 Jurnal + 12 artikel online
Abubakar Solissa - Personal Name
221122002 - Abubakar Solissa
Tesis PGSC
Indonesia
Universitas Paramadina
2022
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...