Hegemoni Pengusaha Di Balik Berita Undang-Undang Cipta Kerja Di Metro TV (Analisis Teks Pernyataan Narasumber di Program Berita Metro TV)
Pemillihan narasumber untuk program dialog di televisi dapat mempengaruhi opini publik terhadap isu yang sedang berkembang. pengendalian proses produksi, peredaran dan pertukaran informasi. Pemilik media mungkin tidak terlibat langsung di dalam news room tetapi pengaruhnya bisa disampaikan melalui orang kepercayaan yang juga berpengaruh dalam menentukan angel berita. Media di bawah pengaruh kuat pemodal berpotensi menjadi alat kepentingan karena pemodal dapat mengontrol media. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif serta analisis wacana kritis untuk meneliti pemilihan narasumber Metro TV terkait dialog Undang-Undang Cipta Kerja. Tujuannya untuk membuktikan ada atau tidaknya hegemoni pengusaha. Melalui strategi ekslusi yang digunakan, Metro TV telah menyingkirkan kelompok buruh untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga pihak pemerintah yang mendominasi menjadi narasumber dialog menyudutkan kelompok buruh. Sedangkan inklusi diterapkan sebagai upaya memunculkan pihak pemerintah secara positif. Banyaknya dialog dengan sentimen negatif dan tidak adanya perwakilan buruh dalam dialog menandakan Metro TV tidak mengakomodir suara kontra sehingga terjadi ketimpangan informasi. Indikasi ketidakberimbangan itu terlihat dari lima dialog yang ditayangkan Metro TV yang sama sekali tidak menghadirkan pihak buruh.
Kata Kunci: Hegemoni, Metro TV, Undang-Undang Cipta Kerja, Analisa Wacana Kritis
Kata Kunci: Hegemoni, Metro TV, Undang-Undang Cipta Kerja, Analisa Wacana Kritis
Asep Bidin Rosidin - Personal Name
219122041 - Asep Bidin Rosidin
Tesis PGSC
Indonesia
Universitas Paramadina
2022
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...