Respon Korea Selatan terhadap Kebijakan Proliferasi Nuklir Korea Utara Pasca Six Party Talks (2009-2013)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kebijakan proliferasi nuklir Korea Utara pasca Six Party Talks (2009-2013), serta bagaimana respon dan kebijakan luar negeri Korea Selatan sebagai respon terhadap proliferasi nuklir Korea Utara pasca Six Party Talks (2009-2013). Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah realisme untuk melihat bagaimana kebijakan proliferasi nuklir Korea Utara pasca Six Party Talks (20092013) dan bagaimana respon Korea Selatan terhadap hal tersebut. Kerangka teori yang digunakan adalah persepsi ancaman, distribution of power dan deterrence untuk menganalisis bagaimana proliferasi nuklir Korea Utara merupakan sebuah konsekuensi dari peningkatan kerjasama militer Korea Selatan dan Amerika Serikat. Selanjutnya, konsep securtiy dilemma, balance of power dan bandwagoning digunakan untuk menganalisis bagaimana respon Korea Selatan terhadap proliferasi nuklir Korea Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kajian kepustkaan dengan buku, jurnal ilmiah, pernyataan pemerintah, media cetak dan online, serta sumber internet. Hasil dari penelitian ini adalah pasca Six Party Talks, kebijakan proliferasi nuklir Korea Utara adalah tetap melakukan uji coba nuklir yang ke-3 kalinya dan mengembangkan misilnya. Respon Korea Selatan terhadap proliferasi nuklir Korea Utara adalah meningkatkan kerjasama militer dengan Amerika Serikat untuk mendukung rezim non-proliferasi yang ada di dunia.
Kata Kunci : Korea Utara, Korea Selatan, Proliferasi Nuklir Korea Utara.
Jumlah Pustaka : 123, 1983-2016
Kata Kunci : Korea Utara, Korea Selatan, Proliferasi Nuklir Korea Utara.
Jumlah Pustaka : 123, 1983-2016
Vera Zerlinda Alamsyah Sulaiman - Personal Name
211000270 - Vera Zerlinda Alamsyah Sulaiman
SKRIPSI HI
Skripsi HI
Indonesia
Universitas Paramadina
2017
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...