Pelayanan Publik yang efektif menjadi hal penting dalam era digital ini. Ditjen Imigrasi yang berada dibawah naungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melakukan pemanfaatan teknologi digital dalam pembuatan dan penggantian paspor dengan menghadirkan aplikasi M-Paspor. Aplikasi M-Paspor merupakan Aplikasi pembuatan dan penggantian Paspor yang dilakukan secara daring. Keberadaan M-Paspor membuka peluang bagi Ditjen Imigrasi untuk menjalankan Strategi Kampanye Informasi Layanan Publik yang efektif yang dapat menjangkau audiens secara luas. Melalui strategi kampanye yang tepat dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan publik terhadap layanan pemerintah. Maka dari itu penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa bagaimana Strategi Kampanye Informasi Layanan publik (Studi Kasus : Kampanye M-Paspor Oleh Humas Ditjen Imigrasi) dilakukan oleh Humas Ditjen Imigrasi? Penelitian ini menggunakan teori komunikasi dari John Marston 1963 menggunakan Model RACE: Research, actions, communication and evaluation. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah Humas Ditjen Imigrasi, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini memiliki hasil Strategi Kampanye Informasi Layanan Publik yang dilakukan oleh Humas Ditjen Imigrasi sudah cukup baik dimulai dari research berupa melakukan kajian terhadap aplikasi sebelumnya APAPO mencakup identifikasi kendala dalam penggunaan aplikasi. Actions berupa penetepan tujuan dan sasaran kampanye, profile audiens, merancang strategi dan taktik kampanye, timeline & budgeting. Communications berupa menetapkan tujuan pesan, kredibilitas sumber, daya tarik dan relevansi, daya tarik emosional dan penggunaan pesan satu sisi atau dua sisi. terakhir Evaluations berupa melihat eksposur kampanye, komunikasi interpersonal dan dampak kampanye.

Kata Kunci : Strategi Kampanye, Informasi Layanan Publik, Humas Ditjen Imigrasi, M-Paspor