#WadasMelawan: Studi Kasus Tentang Cyberactivism
Penelitian ini mengkaji fenomena Cyberactivism yang diterapkan dalam gerakan #WadasMelawan sebagai respons masyarakat terhadap ancaman eksploitasi tambang di Desa
Wadas. Menggunakan model Cyberactivism dari Rodrigo Sandoval-Almazan dan J. Ramon Gil Garcia, penelitian ini membahas tahapan dari Triggering Event hingga Physical Response yang terjadi dalam gerakan ini. Beberapa kesimpulan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, pentingnya Peristiwa Pemicu (Triggering Event) yang dimulai dari pengepungan oleh aparat pada 8 Februari 2022, yang memicu reaksi publik luas dan menjadi katalis efektif dalam memobilisasi solidaritas melalui media sosial. Kedua, peran media sosial dalam memperluas jangkauan gerakan, di mana tagar seperti #SaveWadas dan #WadasMelawan membantu menciptakan identitas kolektif dan memperkuat ikatan emosional publik. Ketiga, organisasi viral sebagai langkah efektif dalam konsolidasi komunitas, di mana gerakan ini berhasil menciptakan komunitas daring yang solid untuk berkolaborasi dan menyebarkan informasi. Terakhir, transisi ke aksi unjuk rasa menunjukkan bahwa gerakan ini tidak hanya berhenti di dunia maya, tetapi juga berhasil memobilisasi massa untuk melakukan aksi protes di lapangan, menguatkan pesan yang telah disebarkan sebelumnya di media sosial.
Kata Kunci: Cyberactivism, Wadas Melawan, Media Sosial
Wadas. Menggunakan model Cyberactivism dari Rodrigo Sandoval-Almazan dan J. Ramon Gil Garcia, penelitian ini membahas tahapan dari Triggering Event hingga Physical Response yang terjadi dalam gerakan ini. Beberapa kesimpulan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, pentingnya Peristiwa Pemicu (Triggering Event) yang dimulai dari pengepungan oleh aparat pada 8 Februari 2022, yang memicu reaksi publik luas dan menjadi katalis efektif dalam memobilisasi solidaritas melalui media sosial. Kedua, peran media sosial dalam memperluas jangkauan gerakan, di mana tagar seperti #SaveWadas dan #WadasMelawan membantu menciptakan identitas kolektif dan memperkuat ikatan emosional publik. Ketiga, organisasi viral sebagai langkah efektif dalam konsolidasi komunitas, di mana gerakan ini berhasil menciptakan komunitas daring yang solid untuk berkolaborasi dan menyebarkan informasi. Terakhir, transisi ke aksi unjuk rasa menunjukkan bahwa gerakan ini tidak hanya berhenti di dunia maya, tetapi juga berhasil memobilisasi massa untuk melakukan aksi protes di lapangan, menguatkan pesan yang telah disebarkan sebelumnya di media sosial.
Kata Kunci: Cyberactivism, Wadas Melawan, Media Sosial
Erlinda Wijayanti - Personal Name
222222029 - Erlinda Wijayanti
TESIS PMK
Tesis PMK
Indonesia
Universitas Paramadina
2025
Jakarta
157 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...