Industri musik independen di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan perkembangan teknologi digital dan platform distribusi seperti Spotify, YouTube, serta media sosial. Musisi independen kini memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau audiens secara langsung tanpa harus bergantung pada label besar. Namun, persaingan yang ketat, keterbatasan sumber daya, serta kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran yang efektif menjadi tantangan utama bagi musisi independen dalam membangun brand dan menjangkau pasar yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC) yang efektif bagi musisi independen di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial, event marketing, serta digital marketing memiliki peran yang sangat krusial dalam membangun brand awareness dan engagement audiens. Musisi independen yang mampu mengintegrasikan berbagai saluran pemasaran dan memahami perilaku audiens cenderung memiliki daya saing yang lebih tinggi. Rekomendasi utama dalam penelitian ini mencakup optimalisasi strategi pemasaran digital, pemanfaatan event sebagai sarana branding, serta penggunaan data analytics untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan berbasis audiens. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan panduan bagi musisi independen dalam merancang strategi pemasaran yang lebih terarah, serta menjadi referensi bagi pelaku industri musik dan akademisi dalam memahami dinamika pemasaran di industri musik independen di Indonesia.

Kata kunci : Marketing Plan, Integrated Marketing Communication, Musik Independen, Digital Marketing, Strategi Pemasaran.