Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia menjadi ajang persaingan politik yang diwarnai berbagai strategi komunikasi, salah satunya adalah acara "Desak Anies" yang diinisiasi oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana framing pemberitaan acara tersebut di dua media online terkemuka, MediaIndonesia.com dan Detik.com, menggunakan model analisis framing Pan dan Kosicki. Model ini mengeksplorasi empat elemen utama framing yakni sintaksis, skrip, tematik, dan retoris, untuk mengungkap cara media membingkai realitas politik yang disajikan kepada publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi, di mana data diambil dari pemberitaan MediaIndonesia.com dan Detik.com selama periode kampanye, 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam pembingkaian narasi antara kedua media, yang mencerminkan bias ideologi dan agenda media masing-masing. MediaIndonesia.com lebih menonjolkan elemen-elemen yang mendukung pasangan Anies-Muhaimin, sementara Detik.com cenderung mengadopsi perspektif netral namun tetap mengedepankan isu-isu krusial yang relevan dengan masyarakat luas. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana framing media dapat memengaruhi persepsi publik terhadap isu politik, sekaligus menyoroti peran media sebagai pembentuk opini publik di era digital.

Kata Kunci: Desak Anies, Framing Media, Pan dan Kosicki.