Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab rendahnya tingkat rekrutmen penyandang disabilitas pada perusahaan swasta di Provinsi Jawa Barat, di mana angka tersebut tidak mencapai 1% dari total jumlah karyawan, yang bertentangan dengan amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Metode yang digunakan adalah mixed method research desain explanatory sequential, yang menggabungkan survei kuantitatif (kuesioner kepada praktisi HRD) dan kualitatif (wawancara dengan praktisi HRD, perwakilan pemerintah, LPK, serta penyandang disabilitas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Sumber Kandidat (SK), Proses Rekrutmen (PR), Aksesibilitas dan Akomodasi (AA), serta Peran Pemerintah (PP) berada pada tingkat kendala tinggi. Sementara itu, faktor Komitmen Perusahaan (KP), Kompetensi Kandidat (KK), dan Persepsi dan Stigma (PS) berada pada tingkat kendala rendah. Meskipun begitu, hal ini tetap penting dan tidak boleh diabaikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan tingkat rekrutmen penyandang disabilitas, perusahaan harus fokus pada pengembangan strategi untuk mendapatkan kandidat serta memperbaiki proses rekrutmen dan aksesibilitas. Dukungan yang lebih kuat dari pemerintah juga diperlukan untuk membantu perusahaan. Komitmen perusahaan dan kompetensi penyandang disabilitas harus terus ditingkatkan serta persepsi dan stigma perlu di rubah. Hal ini penting dilakukan agar bisa meningkatkan tingkat rekrutmen penyandang disabilitas, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan setara bagi semua individu, termasuk penyandang disabilitas.

Kata Kunci : penyandang disabilitas, rekrutmen, Undang-Undang Penyandang Disabilitas. perusahaan swasta, inklusi.