Strategi Komunikasi Rebranding Destinasi Wisata Taman Mini Indonesia Indah melalui Kampanye Komunikasi "Wajah Baru TMII"
TMII dibangun pada tahun 1975 berkat dari gagasan dari istri Presiden Republik Indonesia ke-2 Bapak Soeharto atau dikenal sebagai Ibu Tien Soeharto. Pada saat itu, Ibu Tien memiliki keinginan kuat agar Indonesia memiliki taman yang berfungsi sebagai sarana pendidikan sekaligus menjadi obyek pariwisata dimana terdapat aspek-aspek kebudayaan daerah yang merepresentasikan Indonesia. Namun, 46 tahun berselang rupanya TMII yang dikelola oleh Yayasan Harapan Kita mengalami kerugian setiap tahunnya sehingga atas hasil audit direkomendasikan agar TMII dikelola oleh pemerintah yang dikerjasamakan dengan pihak swasta atau profesional. Pada 2021, TMII akhirnya diambil alih oleh pemerintah dan dikelola oleh PT Bhumi Visatanda (PT Bhiva) yang merupakan anak perusahaan dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) melalui kerjasama operasional. Dengan adanya pengelolaan yang baru dan revitalisasi tersebutlah akhirnya TMII melakukan rebranding secara fundamental dimulai dari merumuskan kembali positioningnya seperti menentukan segmentasi, target, dan posisinya (repositioning), mengubah nama (renaming), mengubah logo dan segala bentuk visual (redesigning), dan meluncurkan kembali (relaunching). Keberhasilan relaunching sangat bergantung pada strategi komunikasi yang matang dan terstruktur. Untuk itu, PT Bhiva melakukan strategi komunikasi dengan mengimplementasikan kampanye komunikasi yang memiliki tema besar “Wajah Baru TMII” sebagai upaya untuk memberikan awareness, mengedukasi, dan menarik kembali minat kunjungan wisatawan ke TMII. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana strategi komunikasi rebranding TMII dilakukan melalui kampanye komunikasi “Wajah Baru TMII”. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini merupakan metodologi penelitian kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif untuk menjelaskan bagaimana strategi komunikasi rebranding dilakukan melalui kampanye komunikasi “Wajah Baru TMII”. Adapun metode perolehan data dilakukan dengan observasi, cara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT Bhiva berhasil memperkenalkan kembali TMII dengan wajah barunya melalui kampanye komunikasi “Wajah Baru TMII” yang dibagi menjadi tiga fase yakni, fase teaser, launch, dan sustain. Pesan utama “Wajah Baru TMII” yang selalu dibawa mudah diingat dan mudah membentuk persepsi di benak masyarkat. Dari berbagai program komunikasi yang dilakukan, PT Bhiva berhasil mengoptimalkan penggunaan media dengan strategi PESO (paid, earned, shared, dan owned) media dan mengoptimalkan kekuatan media sosial untuk meningkatkan awareness masyarakat.
Kata Kunci: rebranding, strategi komunikasi, kampanye komunikasi, destinasi pariwisata.
Daftar pustaka: 37
Kata Kunci: rebranding, strategi komunikasi, kampanye komunikasi, destinasi pariwisata.
Daftar pustaka: 37
Pardika Dewi Retno Setapan - Personal Name
221221037 - Pardika Dewi Retno Setapan
TESIS PMK
Tesis PMK
Indonesia
Universitas Paramadina
2025
Jakarta
222 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...