Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan penggunaan media sosial seperti TikTok atau Instagram dengan Google sebagai alat pencarian informasi oleh Generasi Z di Jabodetabek, serta mengidentifikasi faktor motivasi dan karakteristik yang mempengaruhi preferensi tersebut. Berlandaskan Uses and Gratifications Theory untuk memahami motivasi penggunaan media dan Digital Native Theory untuk mengeksplorasi sifat generasi digital, penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi moderasi pada 440 responden berusia 12-27 tahun yang aktif menggunakan gadget minimal 3 jam per hari di wilayah metropolitan Jabodetabek. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dengan purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa Generasi Z lebih sering menggunakan media sosial untuk mencari informasi gaya hidup, hiburan, dan tren sosial yang bersifat visual dan interaktif, sedangkan Google lebih diandalkan untuk informasi akademis atau formal yang terstruktur dan mendalam. Motivasi pencarian informasi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan kedua platform, dengan karakteristik digital native seperti multitasking, kebutuhan informasi cepat, dan preferensi konten personal meningkatkan pengaruh tersebut. Namun, intensitas penggunaan platform tidak mempengaruhi kesenjangan antara harapan dan kepuasan informasi yang diperoleh. Penelitian menyimpulkan bahwa media sosial kini bersaing setara dengan mesin pencari tradisional dalam memenuhi kebutuhan informasi Generasi Z, sehingga meningkatkan urgensi literasi digital untuk memastikan evaluasi informasi yang akurat dan kritis.
Kata kunci: Generasi Z, media sosial, pencarian informasi, digital native, literasi digital.
Daftar Pustaka: 32 jurnal + 7 buku + 3 tesis/skripsi + 4 laporan + 4 artikel (1970-2024)