Penelitian ini mengkaji komunikasi politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan partai Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum tahun 2024. Penelitian ini menggunakan beberapa teori seperti strategi politik, komunikasi politik, strategi komunikasi politik, dan pemasaran politik. Dalam melakukan komunikasi politik dengan partai Nasdem, PKB menggunakan beberapa modal politik seperti perolehan kursi legislatif PKB, soliditas partai, jaringan kultural Nahdlatul Ulama seperti kyai dan pesantren. Proses komunikasi politik antara PKB dan partai Nasdem dilakukan dengan melibatkan elit partai dari kedua partai, dan pada saat kedua partai telah tergabung dalam koalisinya masing-masing. Proses komunikasi politik menghasilkan kesepakatan koalisi PKB dan partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2024, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari modal politik yang digunakan oleh PKB yang sesuai dengan kebutuhan agenda pemenangan Anies Baswedan sebagai calon yang diusung, dan agenda pemenangan partai Nasdem.
Kata Kunci: Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasdem, Pemilihan Umum Tahun 2024