Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kecerdasan budaya karyawan terhadap keterikatan kerja dan keinginan untuk menetap dalam kelompok kerja multikultural, dengan mediasi kecerdasan budaya atasan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaif. Data diperoleh dari 165 responden karyawan perusahaan freight forwarding di Jakarta dan dianalisis menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan budaya karyawan tidak hanya berpengaruh signifikan terhadap keterikatan kerja dan keinginan untuk menetap, tetapi juga memperkuat hubungan tersebut melalui peran mediasi kecerdasan budaya atasan. Hal ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan yang memahami keragaman budaya dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis, meningkatkan loyalitas karyawan, dan mengurangi tingkat turnover. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam literatur multikultural dan implikasi praktis bagi manajemen sumber daya manusia di sektor freight forwarding. Rekomendasi yang diajukan mencakup penyelenggaraan pelatihan kecerdasan budaya secara terstruktur dan strategi pengelolaan tim yang inklusif untuk menghadapi dinamika dalam kelompok kerja multikultural.

Kata Kunci: Kecerdasan Budaya, Keterikatan Kerja, Keinginan untuk Menetap, Kepemimpinan Dalam Tim Multikultural.