Penelitian ini menyelidiki dinamika geopolitik global terhadap Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok tahun 2013-2024 dengan menempatkannya sebagai instrumen strategis dalam kebijakan luar negeri Tiongkok untuk memperluas pengaruh globalnya. Dengan menggunakan metodologi deskriptif kualitatif yang dibingkai oleh teori neorealisme, konsep geopolitik, dan konsep kebijakan luar negeri, Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana dinamika geopolitik memengaruhi perkembangan BRI, dengan menyoroti faktor-faktor ekonomi, politik, dan keamanan yang membentuk inisiatif tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan dalam tatanan geopolitik global memainkan peran krusial dalam menentukan arah dan strategi BRI, serta dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, posisi strategis Tiongkok serta kebijakan luar negeri Tiongkok yang dirumuskan untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur, sebagai bagian dari kebijakan luar negeri negara tersebut. Penelitian ini juga menunjukan bahwa faktor geopolitik, seperti ketegangan dengan Amerika Serikat, rivalitas dengan India, dan sengketa di Laut Tiongkok Selatan, turut membentuk dinamika BRI, menciptakan dilema strategis bagi negara peserta dalam menyeimbangkan manfaat ekonomi dengan risiko politik. Oleh karena itu, keberlanjutan BRI bergantung pada bagaimana negara-negara peserta mengelola dampaknya serta merancang strategi mitigasi untuk menghindari ketergantungan yang merugikan, sementara Tiongkok terus menyesuaikan strateginya dalam menghadapi tantangan
global yang berkembang.
Kata Kunci : Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), Tiongkok, Neorealisme, Geopolitik, Kebijakan Luar Negeri
Daftar Pustaka : 14 Buku, 16 Artikel Jurnal, 14 Makalah dan Artikel dari Internet