Penelitian ini menganalisis implementasi program Indonesia Spice Up the World (ISUTW) sebagai strategi gastrodiplomasi Indonesia pada periode tahun 2021–2024. Program ini merupakan program lintas kementerian yang bertujuan untuk mempromosikan kuliner Indonesia di dunia internasional, dengan target mengaktivasi 4.000 restoran bercita rasa Indonesia di luar negeri dan mencapai nilai ekspor rempah sebesar 2 miliar USD di tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan utama, analisis dokumen resmi, publikasi media serta literatur akademis. Proses implementasi ISUTW dilakukan melalui berbagai strategi, termasuk expo dan pameran, festival kuliner, Sales Missions, Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar), momentum kenegaraan seperti G20 dan KTT ASEAN, penetapan destinasi gastronomi internasional, Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) serta pemetaan dan pendataan restoran Indonesia di luar negeri melalui website kementerian. Hasilnya menunjukan perlu upaya yang lebih masif dalam mencapai target yang dicanangkan, meskipun terjadi peningkatan jumlah restoran diluar negeri dan dari sisi nilai ekspor masih terjadi fluktuasi selama periode berlangsung. Hambatan yang dihadapi meliputi belum optimalnya koordinasi antar kementerian, kendala dalam rantai pasok untuk mempertahankan standar mutu serta konsistensi rasa kuliner Indonesia dan eksistensi restoran di luar negeri, serta kurangnya dukungan finansial yang memadai. Penelitian ini berupaya memperkaya literatur gastrodiplomasi di Indonesia, serta memberikan sudut pandang dalam memperkuat peran kuliner sebagai instrumen soft power terutama gastrodiplomasi dalam praktik diplomasi internasional.

Kata Kunci: gastrodiplomasi, Indonesia Spice Up The World (ISUTW), rempah-rempah, diplomasi budaya, soft power