Advanced Search

  • SEARCHING...
  • SEARCHING...

Detail Record


XML

Kepemimpinan Perempuan & Keadilan Gender Dalam Islam Prespektif Fiqih Kontemporer Huzaemah Tahido Yanggo (1946 – 2021)

Diskursus mengenai kepemimpinan perempuan dalam Islam merupakan isu yang dinamis dan terus berkembang seiring waktu. Teks-teks normatif dalam Al-Qur’an dan Hadits memberikan panduan yang perlu dipahami secara kontekstual, bukan sekadar diambil secara literal. Perdebatan yang muncul dari kalangan ulama klasik menunjukkan bahwa interpretasi terhadap teks-teks tersebut bersifat fleksibel, Dengan Menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini mengombinasikan data primer dari karya-karya Huzaemah dengan data sekunder dari literatur yang relevan. Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, di mana teks-teks penting terkait kepemimpinan perempuan dalam Islam dianalisis. Analisis data dilakukan dengan mengkaji tafsiran fiqih Islam yang berkaitan dengan perempuan.

Penelitian ini berfokus pada pandangan Huzaemah Tahido Yanggo, seorang tokoh fiqih perempuan Indonesia, tentang kepemimpinan perempuan dalam konteks Islam yang menekankan interpretasi Huzaemah terhadap teks-teks fiqih yang mengatur peran perempuan dalam masyarakat, dengan perhatian khusus kepada kesetaraan gender dan penerimaan terhadap eksistensi perempuan dalam posisi kepemimpinan. Huzaemah berargumen bahwa perempuan memiliki kapasitas untuk memegang jabatan kepemimpinan, baik dalam aspek sosial maupun politik, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip ajaran Islam.

Keunggulan utama pemikiran Huzaemah adalah pendekatannya yang progresif dan kontekstual dalam menafsirkan teks-teks fiqih, yang memungkinkan perempuan untuk mengambil posisi kepemimpinan tanpa mengabaikan syarat-syarat syariat. Huzaemah menawarkan solusi inklusif terhadap isu kesetaraan gender, dengan memberikan kritik terhadap pandangan tradisional yang membatasi peran perempuan dalam kepemimpinan. Dalam perbandingannya dengan ulama klasik seperti Al-Ghazali dan Ibnu Katsir, serta ulama kontemporer seperti Yusuf Qaraadhawi dan Amina Wadud, pemikiran Huzaemah mencerminkan perspektif yang lebih terbuka dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Relevansi pemikirannya menjadi sangat penting dalam mendukung pemberdayaan perempuan di masyarakat Muslim saat ini, dengan menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang menekankan keadilan dan kesetaraan.

Kata Kunci: Fiqih, Kepemimpinan Perempuan, Keadilan Gender

Rinawati - Personal Name
223141017 - Rinawati
Tesis PMA
Indonesia
Universitas Paramadina
2025
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...