HIV/AIDS tetap menjadi epidemi global yang serius. Sekitar 590.000 orang di Indonesia hidup dengan HIV pada akhir tahun 2023. Stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) menghambat upaya pencegahan dan perawatan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengungkapan diri pada individu biseksual, yang merupakan kelompok rentan terhadap infeksi HIV, menggunakan pendekatan kualitatif dan riset studi kasus. Subjek penelitian, seorang pria biseksual berinisial EL, berusia 39 tahun, diwawancarai bersama tiga informan lainnya. Hasil menunjukkan bahwa pengungkapan diri EL penting dalam menghadapi stigma sosial, dipengaruhi oleh rasa malu dan ketakutan akan penolakan. Dukungan dari keluarga dan teman-teman berperan krusial dalam membantu EL mencapai penerimaan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengungkapan diri memiliki pengaruh signifikan terhadap individu biseksual yang hidup dengan HIV/AIDS, dan dukungan sosial sangat penting untuk mengelola kondisi kesehatan mereka. Diharapkan hasil penelitian ini memberikan wawasan bagi masyarakat dan tenaga medis mengenai pentingnya pengungkapan diri serta mendorong penerimaan sosial yang lebih baik terhadap individu dengan HIV/AIDS.
Kata kunci: Pengungkapan status HIV+, biseksual, HIV/AIDS, stigma, dukungan sosial.