Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara regulasi emosi dan suicidal ideation pada remaja usia pertengahan di Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Masa remaja merupakan periode perkembangan yang ditandai dengan perubahan signifikan secara biologis, psikologis, dan sosial, yang dapat meningkatkan risiko munculnya suicidal ideation, terutama jika emosi tidak terkelola dengan baik. Regulasi emosi, yang mencakup cognitive reappraisal dan expressive suppression, berperan penting dalam mengelola emosi negatif yang memicu stres emosional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 120 remaja berusia 15-18 tahun di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) untuk mengukur regulasi emosi dan Revised-Suicide Ideation Scale (R-SIS) untuk mengukur suicidal ideation. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 27 dengan teknik Spearman-Rank karena data bersifat non-parametrik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dan suicidal ideation pada remaja, dengan nilai signifikansi (p) 0,001 < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 dan koefisien korelasi sebesar - 0,760, yang mengindikasikan hubungan negatif yang sangat kuat antara regulasi emosi dan suicidal ideation pada remaja usia pertengahan di Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Korelasi negatif ini menunjukkan bahwa semakin baik regulasi emosi seseorang, semakin rendah tingkat suicidal ideation yang mereka alami, dan sebaliknya. Namun, karena penelitian ini tidak memenuhi asumsi parametrik, hasilnya tidak dapat digeneralisasi. Oleh karena itu, hubungan antara kedua variabel ini hanya berlaku bagi responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Regulasi Emosi, Suicidal Ideation, Remaja
Daftar Pustaka: 57 (1989-2024)