Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan pemangku kepentingan di Kabupaten Lembata dan masyarakat Lamalera terhadap konservasi paus, baik sebagai ancaman maupun peluang. Topik yang dibahas berfokus pada dinamika antara konservasi internasional dan tradisi berburu paus lokal, yang dinilai penting mengingat meningkatnya desakan global untuk melindungi paus tanpa mengabaikan hak budaya dan ekonomi masyarakat adat. Dalam kajian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori lokalisasi norma. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Lamalera berhasil menyesuaikan norma internasional terkait perlindungan paus dengan nilai-nilai lokal mereka, melalui mekanisme seleksi yang memungkinkan mereka mempertahankan tradisi sambil mengakomodasi prinsip-prinsip global. Temuan ini memberikan implikasi penting terhadap pengembangan kebijakan konservasi yang lebih inklusif, dengan menekankan pentingnya integrasi antara norma internasional dan tradisi lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam studi konservasi dengan menyarankan agar kebijakan konservasi melibatkan masyarakat adat dalam perumusan kebijakan, guna menciptakan kebijakan yang tidak hanya efektif dalam pelestarian lingkungan tetapi juga diterima oleh masyarakat setempat, serta mendukung kesejahteraan sosial-ekonomi mereka.
Kata Kunci: Paus, Lamalera, Konservasi, Lokalisasi.