Penelitian ini menganalisis kinerja reksa dana saham yang terdaftar di aplikasi Bibit selama periode 2022–2023 menggunakan metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Alpha. Kinerja reksa dana dibandingkan dengan benchmark IHSG untuk menilai efisiensi pengelolaan risiko dan kemampuan menghasilkan imbal hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar reksa dana mampu mengelola risiko secara efisien, tetapi mayoritas mencatatkan Jensen Alpha negatif, menandakan imbal hasil yang belum melampaui ekspektasi pasar. Namun, beberapa reksa dana seperti Indeks BNP Paribas Sri Kehati, BNI AM Indeks IDX Growth30 Kelas R1, dan Trim Kapital Plus berhasil mengungguli IHSG dengan nilai Sharpe, Treynor, dan Jensen Alpha yang tinggi. Penelitian ini menegaskan bahwa strategi investasi dan kemampuan adaptasi terhadap pasar sangat menentukan keberhasilan kinerja reksa dana saham
Kata Kunci: Reksa Dana Saham, Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, IHSG, Kinerja Investasi.