Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Amerika Serikat dalam kinerja Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada kasus perang dagang Amerika Serikat dan China selama periode 2018-2023. Konflik perdagangan antara kedua negara ekonomi terbesar dunia ini telah mempengaruhi stabilitas sistem perdagangan global dan menguji efektivitas DSB dalam menyelesaikan perselisihan dagang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk memahami bagaimana Amerika Serikat memanfaatkan posisinya di WTO dan upaya DSB dalam menengahi konflik. Data diperoleh dari berbagai laporan DSB, kebijakan perdagangan kedua negara, serta analisis literatur terkait. Berdasarkan teori kepentingan nasional, neorealisme, dan rational choice theory, penelitian ini mengeksplorasi motivasi strategis di balik kebijakan Amerika Serikat dalam DSB. Teori kepentingan nasional menjelaskan bahwa Amerika Serikat bertindak demi mempertahankan posisi dominan dalam perdagangan global dan melindungi sektor-sektor strategis domestik. Perspektif neorealisme menunjukkan bahwa tindakan Amerika Serikat terhadap WTO merupakan manifestasi dari upaya mempertahankan kekuasaan dalam sistem internasional yang didominasi oleh kepentingan negara-negara besar. Sementara itu, teori pilihan rasional menganalisis keputusan Amerika Serikat sebagai tindakan kalkulatif berdasarkan perhitungan untung-rugi terhadap kepentingannya dalam WTO. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, menganalisis dokumen kebijakan, laporan resmi WTO, dan pernyataan-pernyataan pemerintah Amerika Serikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan Amerika Serikat dalam DSB bukan hanya didorong oleh kepentingan ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan dominasi strategis dalam struktur global WTO. Temuan lainnya dari penelitian ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat, dengan strategi unilateral dan penggunaan tarif, seringkali menghambat kinerja DSB, termasuk dalam proses penunjukan panel dan banding, sehingga menimbulkan ketegangan dalam sistem multilateral WTO.
Kata Kunci: Amerika Serikat, China, Dispute Settlement Body, WTO, Perang Dagang.