Peran Amnesti Internasional (AI) dalam Menangani Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Venezuela Tahun 2014-2024
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat bagaimana peran Amnesti International (AI) dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia di Venezuela pada tahun 2014-2023. Dalam dekade terakhir Venezuela mengalami instabilitas politik dan pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan oleh pemerintahan yang otoriter. Presiden Nicolas Maduro yang baru diangkat sebagai Presiden Venezuela pada tahun 2013 dituduh menerapkan pemerintahan yang represif untuk mengamankan posisinya sebagai presiden baru di negara tersebut. Tahun pertama masa jabatan Presiden Maduro ditandai dengan meningkatnya ketidakpuasan. Di antara Februari hingga Juli 2014, Venezuela diguncang oleh protes anti-pemerintah. Sejak tahun 2015 terdapat 455 kasus penghilangan paksa, Sebagian kasus tersebut belum terselesaikan. Berdasarkan organisasi masyarakat sipil antara tahun 2014-2023 terlah terjadi sekitar 15.700 penahanan sewenang-wenang. Pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan dibawah pemerintahan Presiden Maduro terus mengalami eskalasi. Adanya urgensi tersebut membutuhkan aktor non-negara lain untuk menangani hal tersebut. Amnesti Internasional sebagai organisasi yang memiliki misi untuk menjunjung hak asasi manusia hadir untuk meminimalisir isu tersebut. Amnesti Internasional bekerja sama dengan organisasi lain dalam melakukan perannya di Venezuela. Penelitian ini menggunakan paradigma liberalisme institusional dan teori pendukung organisasi internasional oleh Cliver Archer. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang didukung oleh sumber data sekunder.
Kata kunci: Pelanggaran Hak asasi manusia, Amnesti Internasional, dan Venezuela
Kata kunci: Pelanggaran Hak asasi manusia, Amnesti Internasional, dan Venezuela
Adinda Taraceilia Wijaya Putri - Personal Name
118105028 - Adinda Taraceilia Wijaya Putri
SKRIPSI HI
Skripsi PHI
Indonesia
Universitas Paramadina
2025
Jakarta
72 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...