Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan harga gas bumi yang diatur melalui Keputusan Menteri ESDM No. 89 K/10/MEM/2020 dan No. 91 K/10/MEM/2020 terhadap kinerja keuangan dan pasar PT PGN Tbk selama periode tahun 2019-2022. Kebijakan ini menetapkan harga jual gas bumi pada level USD 6 per MMBTU untuk tujuh sektor industri utama, yang bertujuan untuk mendukung daya saing industri domestik. Namun, penerapan kebijakan tersebut berdampak pada penurunan kinerja keuangan PT PGN Tbk, terutama dalam hal profitabilitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan harga gas ini memiliki dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, terutama terlihat pada penurunan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE) pada Q4. Meskipun dampaknya hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis pertama penelitian dimana kebijakan harga gas memiliki dampak negatif terhadap kinerja keuangan. Di sisi pasar modal, kebijakan ini secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja saham pada pasar PT PGN Tbk, yang diukur dari Price to Earnings Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Kesimpulannya, meskipun kebijakan harga gas bumi memberikan tantangan signifikan bagi PT PGN Tbk, kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan mengelola operasinya secara efektif menjadi kunci dalam mempertahankan kinerja keuangan dan saham pada pasar yang stabil. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengambil kebijakan dan manajemen perusahaan dalam menghadapi dampak kebijakan harga energi terhadap kinerja perusahaan.

Kata Kunci: kebijakan harga gas, kinerja keuangan, kinerja saham pada pasar, PT PGN Tbk, analisis korelasi Spearman, Mann-Whitney.