Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari framing berita dari beberapa media atas pernyataan sikap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait penolakan kedatangan timnas Israel U- 20 di Indonesia pada Piala Dunia U-20 2023. Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 akibat penolakan Timnas Israel memicu framing berita yang beragam di media massa. Analisis framing Okezone.com, BBC Indonesia, dan Detik.com menunjukkan fokus dan penilaian moral yang berbeda.Okezone.com fokus pada peran Ganjar dan Koster, mendefinisikan masalah sebagai pembatalan drawing dan mendiagnosis penyebabnya sebagai komitmen ideologis. BBC Indonesia membahas dampak pembatalan dan reaksi publik, mendefinisikan masalah sebagai pencabutan status tuan rumah dan mendiagnosis penyebabnya sebagai penolakan terhadap Timnas Israel. Detik.com fokus pada pernyataan Ganjar, mendefinisikan masalah sebagai sorotan publik dan mendiagnosis penyebabnya sebagai pernyataan yang didasari alasan historis dan ideologis. Ketiga media ini merekomendasikan Ganjar untuk menyerahkan masalah kepada pemerintah pusat dan PSSI. BBC Indonesia tidak merekomendasikan solusi konkret. Ganjar merespons dengan menunjukkan komitmen, rasa hormat, dan mengajak optimisme.Masyarakat harus kritis terhadap framing berita dan memahami konteksnya. Media massa harus transparan, menggunakan fakta, dan menghadirkan beragam perspektif. Pejabat publik perlu berkomunikasi dengan jelas, terbuka, dan fokus pada kebijakan.

Kata kunci: Framing berita, Ganjar Pranowo, Piala Dunia U-20, Israel.