Penelitian ini memiliki latar belakang pengambilalihan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) oleh Pemerintah Indonesia melalui Perpres 19 Tahun 2021 yang berisi pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah. Pemerintah Indonesia selanjutnya melakukan revitalisasi dengan menerbitkan Perpres 116 Tahun 2021 untuk memperbarui kondisi TMII. Dengan pergantian pengelola dan revitalisasi maka pihak TMII menggunakan rebranding sebagai salah satu konsep dalam pemasaran melalui media digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pihak TMII melakukan rebranding dengan menggunakan komunikasi pemasaraan berupa pesan-pesan yang disampaikan melalui media digital. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung pihak pengelola TMII, wawancara pengunjung TMII dengan accidental sampling, observasi langsung ke TMII dan pengumpulan arsip data pada situs web, Instagram, YouTube, Facebook dan TikTok yang dikelola oleh TMII. Data sekunder diperoleh dengan mengambil referensi dari buku, tesis, jurnal ilmiah dan media internet. Dari hasil dan pembahasan penelitian ini memperlihatkan pendorong dari rebranding TMII adalah perubahan struktur kepemilikan dan perubahan posisi kompetitif. Pengelola TMII menghadirkan repositioning dan redesign sebagai elemen rebranding berupa tema baru, logo baru, tagline baru melalui media digital dengan platform situs web, Instagram, YouTube, Facebook dan TikTok. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pihak TMII berhasil mengusung konsep rebranding dengan menggunakan berbagai platform media digital dalam melakukan komunikasi pemasaran.

Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Media Digital, Rebranding, Taman Mini Indonesia Indah, Tempat Wisata