Studi menganalisis komunikasi interpersonal dalam keluarga yang mengalami broken home dan proses rujuk kembali. Dengan metode kualitatif, observasi digunakan untuk memahami dinamika hubungan pasca-rujuk kembali. Fokus pada pengaruh komunikasi terhadap dinamika hubungan intim. Tujuan adalah memahami peran komunikasi interpersonal dalam memperbaiki hubungan dalam keluarga broken home. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis untuk memahami fenomena dalam keluarga broken home pasca-rujuk. Pendekatan fenomenologi digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman individu dalam hubungan tersebut. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam, dengan fokus membangun makna dari pandangan partisipan. Tujuan penelitian adalah memahami dinamika komunikasi interpersonal dalam konteks keluarga yang mengalami broken home. Perceraian dan rujuk kembali memengaruhi komunikasi keluarga. Perceraian menyebabkan komunikasi tegang dan terputus, sementara rujuk kembali memungkinkan pemulihan hubungan. Perceraian mengurangi kedekatan emosional, sedangkan rujuk kembali dapat membangun kembali kedekatan. Perceraian mengganggu efektivitas komunikasi, sementara rujuk kembali memberi kesempatan memperbaikinya. Dinamika komunikasi dalam keluarga broken home pasca rujuk
awalnya tidak harmonis. Rujuk kembali tidak sepenuhnya menghilangkan dampak negatif. Intimasi faktor seperti usaha, pengorbanan, maaf, dan pendidikan agama dapat meredakan dampak negatif dan memperbaiki komunikasi interpersonal, membangun hubungan yang harmonis di keluarga.

Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Keluarga, Dinamika Intimasi