Tesis ini meneliti pengaruh model kampanye "Desak Anies" yang diterapkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pemilu 2024 di Gorontalo. Kampanye ini menggunakan pendekatan interaktif dengan melibatkan dialog terbuka antara kandidat dan masyarakat, khususnya generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana model kampanye ini mempengaruhi persepsi publik, menganalisis efektivitasnya dalam meningkatkan dukungan elektoral, serta memahami implikasinya terhadap hasil Pemilu 2024 di wilayah Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi model kampanye ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye "Desak Anies" memiliki keunggulan dalam menciptakan kedekatan emosional antara pasangan calon dan pemilih melalui interaksi langsung. Namun, meskipun model ini efektif dalam menarik perhatian pemilih muda, tantangan signifikan masih muncul di Gorontalo, di mana dinamika politik lokal, dukungan partai, dan isu-isu sosial-ekonomi menjadi faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih. Meskipun model kampanye "Desak Anies" menciptakan ruang dialog yang lebih inklusif dan partisipatif, hasil Pemilu menunjukkan bahwa pendekatan ini belum sepenuhnya mampu meningkatkan elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin di Gorontalo. Penelitian ini merekomendasikan penyesuaian strategi kampanye yang lebih spesifik terhadap konteks politik lokal untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Temuan ini juga memberikan wawasan penting bagi para praktisi politik dalam merancang strategi kampanye di masa depan, khususnya dalam memanfaatkan interaksi langsung dan media sosial sebagai alat komunikasi politik.