Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak penggunaan merek 'Whoosh' dalam strategi komunikasi korporat yang dilakukan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness sekaligus menghilangkan kesan proyek China yang melekat dan jadi salah satu hambatan besar dalam mempromosikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada masyarakat. Dengan menerapkan teori Strategic Brand Management yang dikemukakan oleh Kevin Lane Keller dan teori pemasaran dari Philip Kotler, penelitian ini menganalisis tentang kerangka kerja komprehensif dalam mengelola merek secara strategis agar lebih dikenal masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan induktif, serta pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang diterapkan berhasil meningkatkan brand awareness dan minat masyarakat terhadap Whoosh sebagai alternatif moda transportasi rute Jakarta-Bandung dan sebaliknya. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi korporat PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam membangun brand Whoosh berhasil menciptakan Brand Identity yang lebih lokal dan dekat dengan masyarakat melalui penggunaan nama dan konsep Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat (Whoosh). Strategi pemasaran yang diterapkan juga sukses membangun loyalitas konsumen dan meningkatkan aksesibilitas melalui dynamic pricing serta integrasi layanan. Namun, terdapat tantangan dalam komunikasi internal dan penyampaian informasi yang kurang konsisten, yang dapat memengaruhi citra dan kepercayaan konsumen. Secara keseluruhan, PT KCIC telah memanfaatkan teori pemasaran dengan baik, meskipun masih perlu meningkatkan konsistensi layanan.

Kata Kunci: Strategi, Kereta Cepat, Branding, Komunikasi Pemasaran