Penelitian ini dilatarbelakangi adanya tantangan Sekolah Budaya yang setiap tahun ajaran harus dihadapkan pada persaingan antar sekolah dalam hal mendapatkan peserta didik baru. Dimana komunikasi pemasaran dan kualitas layanan menjadi salah satu ukuran penilaian yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana komunikasi pemasaran dan kualitas layanan yang diberikan Sekolah Budaya mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih Sekolah Budaya. Pendekatan penelitian ini adalah positivis dengan menggunakan metode kuantitatif, yang variabel bebasnya adalah komunikasi pemasaran (X1) dan kualitas layanan (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan memilih sekolah (Y). Data dikumpulkan dari 59 orang responden, yaitu orang tua/wali siswa baru yang mendaftarkan anaknya masuk ke Sekolah Budaya pada tahun ajaran 2024-2025 untuk kategori daftar masuk dari luar, dengan mengisi kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis SEM PLS, yang terdiri dari evaluasi model pengukuran (outer model), evaluasi model struktural (inner model), serta evaluasi kebaikan dan kecocokan model, dengan menggunakan software SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran dan kualitas layanan Sekolah Budaya secara bersama-sama memiliki pengaruh tinggi terhadap keputusan konsumen dalam memilih Sekolah Budaya, yang berarti bahwa penilaian konsumen yang baik mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan Sekolah Budaya juga kualitas layanan yang diberikan Sekolah Budaya akan mendorong konsumen untuk memilih Sekolah Budaya. Oleh sebab itu, kedepannya Sekolah Budaya perlu menyusun strategi komunikasi pemasaran dan strategi peningkatan kualitas layanan yang lebih baik guna meningkatkan minat konsumen dalam memilih Sekolah Budaya.

Kata Kunci : Persaingan antar sekolah, Komunikasi pemasaran, Kualitas layanan, Keputusan konsumen, Strategi organisasi