Retorika memiliki keterkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam berpidato atau berbicara di hadapan audiens. Pada kontestasi Pemilihan Kepada Daerah DKI Jakarta 2017 menjadi kesempatan istimewa bagi kandidat yang tidak diunggulkan untuk memenangkan kontestasi seperti Anies Rasyid Baswedan dapat menarik simpati dan dukungan politik dari masyarakat melalui kemampuan retorika yang efektif. Penelitian ini menganalis bagaimana Anies Rasyid Baswedan pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 menggunakan konsep retorika Aristoteles dan retorika undangan dalam debat Cagub-Cawagub yang diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta sehingga bisa keluar sebagai pemenang Pilkada. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis retoris. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengumpulan dokumentasi jejak digital yang diperoleh dari rekaman video pada kanal youtube CNN Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anies Rasyid Baswedan secara efektif memanfaatkan konsep retorika Aristoteles dalam aspek ethos, pathos dan logos untuk mendapatkan dukungan warga Jakarta. Adapun Anies Baswedan dalam debat berhasil menerapkan strategi pendekatan kepada audiens dengan menggunakan konsep dasar dari teori retorika undangan yang menekankan pada prinsip kesetaraan (equality), sikap pada nilai-nilai universal (immanent value) dan sikap penentuan diri sendiri (self determination). Hal tersebut berhasil menarik simpati dan dukungan politik dari warga DKI Jakarta untuk memilihnya sehingga bisa keluar sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017

Kata Kunci: Persuasi Politik, Retorika Politik, Retorika Aristoteles, Retorika Undangan, Komunikasi Politik