Penelitian ini melihat kasus perpajakan dalam strategi profit repatriation dan damapaknya terhadap kinerja keuangan. Studi kasus ini melibatkan empat perusahaan: PT B, PT T, PT S, dan PT W, untuk mengukur pengaruh kebijakan pajak terhadap rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan effective tax ratio (ETR). Selain itu, analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari strategi pajak yang diterapkan. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumental, dengan data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan studi literatur. Sampel terdiri dari empat perusahaan asing yang pernah mengalami pemeriksaan pajak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pajak di Indonesia, termasuk tarif pajak, perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B), dan kebijakan transfer pricing, secara signifikan mempengaruhi keputusan repatriasi laba. Kebijakan ini berdampak pada rasio keuangan perusahaan, seperti penurunan profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas, serta peningkatan effective tax rate (ETR). Repatriasi laba menggunakan transfer pricing yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia dapat menimbulkan kurang bayar dan sanksi pajak. Kebijakan pajak di Indonesia mempengaruhi struktur keuangan dan kinerja perusahaan asing di sektor jasa. Optimalisasi strategi transfer pricing dan komunikasi efektif dengan otoritas pajak dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi pajak.

Kata Kunci: Kebijakan pajak, repatriasi laba, rasio keuangan, perusahaan asing, transfer pricing.