Penelitian ini menganalisis peran konten "Jurnal Sepekan" di Instagram Presiden Joko Widodo sebagai alat komunikasi politik dalam membentuk citra positif dan memengaruhi persepsi serta opini publik terhadap kepuasan terhadap pemerintahan. Menggunakan teori Imagologi, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana konstruksi citra dan representasi visual dapat membentuk persepsi publik mengenai tokoh politik. Imagologi berfokus pada analisis citra yang diproduksi dan dipromosikan melalui media, dalam hal ini, konten video Reels di Instagram, untuk melihat bagaimana citra Presiden Jokowi dibentuk sebagai pemimpin yang aktif, peduli, dan berdedikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi kualitatif terhadap konten-konten video Reels "Jurnal Sepekan" di Instagram @jokowi. Konten ini secara konsisten menampilkan narasi positif tentang kegiatan presiden dan memanfaatkan algoritma Instagram untuk menjangkau audiens yang lebih luas, memperkuat citra positif di kalangan pengguna media sosial. Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi mencapai 80,8%, yang dipengaruhi oleh pemberitaan positif berfokus pada pencapaian pemerintah. Konten dengan visualisasi menarik dan narasi ringkas meningkatkan keterhubungan antara pemerintah dan masyarakat, terutama generasi muda. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa fokus yang berlebihan pada pencitraan positif tanpa menyoroti tantangan dapat menimbulkan persepsi bias dan mengurangi kepercayaan publik jika tidak disertai transparansi. Secara keseluruhan, "Jurnal Sepekan" terbukti efektif sebagai alat komunikasi politik, tetapi perlu adanya evaluasi lebih lanjut untuk menghindari persepsi negatif terhadap penggunaan media sosial sebagai alat propaganda.

Kata Kunci: Komunikasi Politik, Media Sosial, Instagram, Citra Politik, Jurnal Sepekan, Imalogi, Kepuasan publik.