Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pemberitaan kasus korupsi BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika pada dua media online, yaitu Metrotvnews.com dan Sindonews.com. Melalui pendekatan analisis wacana kritis Teun A. van Dijk, penelitian ini mengeksplorasi struktur teks yang mencakup elemen makro (tema dan topik) serta elemen mikro (sintaksis, semantik, dan stilistik). Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan konteks sosial dan kognisi sosial yang mempengaruhi produksi berita di kedua media tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metrotvnews.com lebih menekankan pada proses hukum dan persidangan, sedangkan Sindonews.com lebih fokus pada nama-nama terdakwa dan kerugian negara. Perbedaan ini mencerminkan framing berita yang dipengaruhi oleh latar belakang dan kebijakan editorial masing-masing media. Dari segi struktur mikro, kedua media menggunakan berbagai teknik sintaksis, semantik, dan stilistik untuk membentuk persepsi pembaca tentang kasus korupsi tersebut. Pada aspek kognisi sosial, ditemukan bahwa wartawan dari kedua media memiliki pemahaman dan pandangan yang berbeda
terhadap kasus ini, yang tercermin dalam pemberitaan mereka. Konteks sosial menunjukkan bahwa meskipun kedua media beroperasi di bawah pengaruh politik pemiliknya, mereka tetap berupaya untuk mematuhi undang-undang dan kode etik jurnalistik Indonesia. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana media membingkai kasus korupsi dan menunjukkan pentingnya analisis kritis dalam memahami dinamika pemberitaan. Selain itu, penelitian ini juga menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam praktik jurnalistik untuk menjaga kepercayaan publik.

Kata Kunci : Analisis Wacana Kritis, Korupsi BTS 4G, Metrotvnews.com, Sindonews.com, Framing Berita
Daftar Pustaka : 19 buku (2005-2021), 18 jurnal (2006-2021), 1 Internet (2023)