Advanced Search

  • SEARCHING...
  • SEARCHING...

Detail Record


XML

Analisis Resepsi Khalayak Mengenai Tayangan Horor di Akun Youtube Lonceng Mystery

Saat ini, cerita horor juga berkembang dan banyak diadaptasi oleh media baru, termasuk media sosial seperti YouTube. Konten horor menjadi salah satu genre hiburan yang sangat populer di YouTube Indonesia. Berbagai kreator konten membuat beragam video horor, seperti cerita hantu, eksplorasi tempat-tempat angker, reaksi dan analisis film horor, serta konten lain yang berkaitan dengan alam gaib dan misteri. Salah satunya adalah akun YouTube "Lonceng Mystery" yang menggunakan konsep bercerita dari narasumber dengan cerita yang autentik. Secara keseluruhan, budaya horor di Indonesia adalah perpaduan yang kaya antara tradisi, media, dan kepercayaan, yang terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan teknologi. Analisis resepsi khalayak terhadap tayangan horor menjadi penting untuk memahami bagaimana khalayak menginterpretasikan dan bereaksi terhadap konten horor. Tidak semua penonton memiliki pengalaman atau latar belakang yang sama sehingga cara mereka memahami dan merespon tayangan tersebut bisa sangat beragam. Beberapa faktor seperti budaya, pengalaman pribadi, usia, dan lingkungan sosial dapat mempengaruhi bagaimana sebuah tayangan horor diterima dan dimaknai oleh penonton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi khalayak pada posisi dominant-hegemonic, negotiated, dan oppositional pada pesan-pesan yang disampaikan dalam tayangan akun YouTube "Lonceng Mystery" berdasarkan analisis resepsi Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk memahami fenomena dan dibantu dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11 informan berada pada dominant hegemonic-position, yang berarti mereka menerima pesan-pesan horor yang disampaikan dalam tayangan akun YouTube “Lonceng Mystery dan menganggap tayangan tersebut sebagai hiburan yang menegangkan menikmati cerita horor seperti yang digambarkan. Kemudian, 1 informan berada pada negotiated-position, menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar penonton mengidentifikasi dengan makna dominan, ada juga segelintir penonton yang menyesuaikan dan menafsirkan pesan horor dengan cara yang lebih personal atau kritis. Mereka melihat cerita horor dalam konteks yang lebih luas atau mengaitkan cerita dengan pengalaman pribadi.

Kata Kunci: Analisis Resepsi, Media Sosial, Budaya Horor Indonesia, Lonceng Mystery
Daftar Pustaka: 12 Buku (2012-2022), 16 Jurnal (2015-2022), 6 Media Online (2020-2024)
Fima Nabila Akhda - Personal Name
122106005 - Fima Nabila Akhda
SKRIPSI IK
Skripsi PIK
Indonesia
Universitas Paramadina
2024
Jakarta
90 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...