Wanita yang mengalami perceraian dengan status juga sebagai seorang ibu harus mampu berperan ganda menjadi seorang ayah sekaligus ibu untuk anak-anaknya. Hal ini menuntut wanita tersebut harus memiliki kemampuan untuk bangkit agar dapat mengatasi segala permasalahan yang harus dihadapi demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk dapat bangkit kembali dengan cara yang efektif ketika dihadapkan oleh tekanan hidup yang terjadi dalam kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran resiliensi pada ibu sebagai orang tua tunggal pasca cerai hidup. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, subjek penelitian adalah seorang ibu tunggal berusia 39 tahun, berinisial AT dengan teknik non probability sampling yang peneliti gunakan adalah purposeful sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam secara semi terstruktur dengan satu subjek dan tiga informan. Hasil penelitian menguraikan tujuh aspek resiliensi yang ada, yaitu : pada aspek emotional regulation menunjukkan adanya kemampuan yang baik dalam mengelola emosinya terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada aspek impulse kontrol, menunjukkan jika subjek mampu mengesampingkan keinginannya dan mendahulukan kepentingan dari anak-anaknya sebagai prioritasnya. Pada aspek emphaty, menunjukkan jika subjek mampu mengenali perasaan yang dihadapi oleh masyarakat di sekitarnya maupun dengan wanita yang mengalami kondisi yang sama seperti dirinya. Pada aspek optimism, menunjukkan jika subjek untuk dapat memiliki kehidupan baru yang lebih baik dan bahagia bersama ketiga anaknya. Pada aspek causal analysis, menunjukkan jika subjek mampu mengidentifikasi penyebab utama dari perceraian yang dialaminya sampai menjadikan dirinya menjadi ibu tunggal. Pada aspek self efficacy, menunjukkan jika subjek memiliki keyakinan dalam dirinya dengan fokus mengatasi setiap permasalahan yang datang berturut-turut melalui cara yang efektif. Pada aspek reaching out, menunjukkan jika subjek mampu menjadi orang yang resilien, dirinya mampu bangkit melewati semua permasalahan dan mampu mengambil hikmah positif dari setiap peristiwa yang terjadi di hidupnya.

Kata kunci : Resiliensi, Ibu Tunggal, Pasca Cerai Hidup