Penelitian ini dilatarbelakangi dengan melihat bahwa fenomena stres kerja merupakan hal yang sangat lumrah terjadi khususnya pada karyawan yang bekerja berhubungan dengan kesehatan atau tenaga kesehatan salah satunya adalah profesi Terapis Okupasi. Ketika seorang Terapis Okupasi memiliki tingkat stres yang berpotensi tinggi yang disebabkan dari beberapa aspek demografis yang terlihat, hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan individu Terapis Okupasi. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif deskriptif untuk melihat gambaran stres kerja yang terjadi pada Terapis Okupasi di area Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan Google Form sebagai media untuk menyebarkan alat ukur dan terdapat 125 orang responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa stres kerja yang terjadi ada terapis okupasi di Jabodetabek memiliki kategori stres kerja sedang yaitu sebesar 69,9% atau sebanyak 87 responden.

Kata Kunci : Stres Kerja, Terapis Okupasi