Kemajuan suatu organisasi memerlukan peran karyawan yang bersedia melakukan lebih dari sekedar tugas biasa mereka, dimana karyawan harus memberikan kinerja yang melebihi dari yang diharapkan. Karyawan yang bersedia melakukan lebih dari sekedar tugas utamanya, atau tugas yang tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaannya, diistilahkan sebagai perilaku Organizational Citizenship Behavior, atau disingkat OCB. Organizational Citizenship Behavior dapat timbul dari berbagai faktor dalam organisasi, di antaranya karena adanya kepuasan kerja dari karyawan. Ketika karyawan merasakan puas terhadap pekerjaan yang dilakukannya, maka karyawan tersebut akan bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya, bahkan melakukan beberapa hal yang mungkin di luar tugasnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan PT. Global Service Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling (sampling jenuh). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu sebanyak 59 karyawan di PT. Global Service Indonesia. Alat ukur yang digunakan untuk skala kepuasan kerja disusun berdasarkan aspek-aspek kepuasan kerja Luthans (2011), yang dikembangkan oleh Siregar (2019). Sedangkan Alat ukur yang digunakan untuk skala kepuasan kerja disusun berdasarkan aspek-aspek OCB Organ (2006), yang dikembangkan oleh Siregar (2019). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan OCB pada karyawan PT. Global Service Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan maka semakin tinggi juga tingkat organizational citizenship behavior, sebaliknya semakin rendah tingkat kepuasan kerja maka semakin rendah pula tingkat organizational citizenship behavior pada karyawan PT. Global Service Indonesia. Hasil pengujian hipotesis juga menemukan bahwa hubungan kepuasan kerja dengan OCB signifikan (p