Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dan bagaimana prediktor body talk terhadap body dissatisfaction pada remaja pengguna media sosial Instagram. Responden terdiri dari 150 pria dan 168 wanita berusia 12-22 tahun, berdomisili di Jakarta, serta merupakan pengguna aktif media sosial Instagram. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitati dengan jenis cross-sectional serta teknik analisis data berupa analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negative fat talk (pembicaraan lemak tubuh) merupakan prediktor positif terhadap body dissatisfaction (ketidakpuasan bentuk tubuh) pada remaja pengguna media sosial Instagram (p = 0.001 < 0.05 dan t hitung = 14.076) dan negative muscle talk (pembicaraan otot tubuh) merupakan prediktor positif terhadap body dissatisfaction (ketidakpuasan bentuk tubuh) pada remaja pengguna media sosial Instagram (p = 0.001 < 0.05 dan t hitung = 3.482) dengan tingkat prediktor sebesar 52.7%, sedangkan positive body talk bukan merupakan prediktor positif terhadap body dissatisfaction pada remaja pengguna media sosial Instagram (p = 0.945 > 0.05 dan t hitung = -.069). Kedua variabel memiliki hubungan yang kuat (r = 0.726) serta arah prediktor positif dimana semakin tinggi atau sering body talk dilakukan, maka semakin tinggi pula body dissatisfaction pada remaja pengguna media sosial Instagram di Jakarta.
Kata Kunci: body dissatisfaction, body talk, instagram, remaja