Penelitian ini menganalisis penggunaan hipnosis dalam pemberitaan Antara tentang Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja Klaster Pertanahan yang dihadirkan
pemerintah sebagai respons penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanahan. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan teori semiotika Ferdinand de
Saussure digunakan untuk mengidentifikasi penanda dan petanda hipnosis dalam pemberitaan Antara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan Antara tentang
RUU Pertanahan menggunakan kata-kata sugesti yang menimbulkan keresahan, negosiasi, harapan, kepedulian, dan perasaan bahagia dan bangga. Sebaliknya, pemberitaan tentang UU Omnibus Law Cipta Kerja Klaster Pertanahan menggunakan kata-kata yang menunjukkan kepedulian, saling pengertian, dan dukungan. Penelitian ini merekomendasikan agar penanda dan petanda hipnosis digunakan menjadi panduan bagi siapa saja yang melakukan penelitian berbasis teori semiotika tentang media massa.

Kata kunci: media massa, hipnosis, berita Antara, Pertanahan, penanda, petanda, semiotika;
Daftar pustaka: 58 referensi buku dengan 18 referensi internet (1989 s.d 2023)