Konflik internal yang terjadi di suatu negara pada umumnya merupakan sebuah kesempatan bagi negara lain untuk melakukan intervensi. Intervensi asing dapat dibedakan menjadi dua yaitu intervensi militer dan intervensi kemanusiaan. Penelitian ini membahas intervensi asing yang dilakukan Arab Saudi pada konflik internal di Yaman. Sejarah hubungan antara Arab Saudi dan Yaman telah terbentuk puluhan tahun sebelum konflik internal terjadi. Konflik internal terjadi antara pemerintah Yaman di bawah Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi yang mengalami pemberontakkan dari kelompok bersenjata Houthi. Kelompok Houthi yang diduga mendapat dukungan dari Iran memberikan alasan bagi Arab Saudi dalam memainkan peran sentral pada intervensi di Yaman. Intervensi militer asing yang dilakukan oleh Arab Saudi ditandai dengan serangan udara terhadap Houthi yang dinamai Operation Decisive Storm pada bulan Maret 2015 atas permintaan langsung dari Presiden Hadi. Dukungan persenjataan kepada Arab Saudi didapat dari kegiatan transfer persenjataan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara lain. Eskalasi konflik yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun semenjak dilakukan intervensi menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa dan Yaman yang semakin rapuh. Namun, dengan perubahan keadaan dunia akibat pandemi Covid-19, arah intervensi Arab Saudi juga berubah dan mulai fokus terhadap pemberian bantuan kemanusiaan. Dampak yang dihasilkan dari intervensi asing oleh Arab Saudi di Yaman beragam, mulai dari krisis kemanusiaan, ketidakstabilan politik hingga kekacauan perekonomian. Pemulihan kondisi Yaman pasca intervensi dan pandemi Covid-19 dianggap akan menemukan titik terang jika Arab Saudi fokus pada penyelesaian konflik dibandingpemeliharaan pengaruh di Yaman.

Kata Kunci : Intervensi Asing, Konflik Internal, Arab Saudi, Yaman, Houthi, Covid-19