Penelitian ini mendeskripsikan strategi retorika politik Grace Natalie sebagai politisi perempuan dalam upayanya berkontribusi dalam kancah perpolitikan nasional. Khususnya dalam penelitian ini yang dianalisis adalah terkait pernyataannya di media massa dalam Pemilu 2024 sebagai Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, yang juga mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia di DPR RI. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analis isi. Data dalam penelitian menggunakan satu sumber yaitu sumber sekunder. Data sekunder diperoleh dari artikel-artikel beberapa berita online selama Pemilu 2024 berlangsung. Penelitian ini menganalisis pada tiga pembuktian retorika Aristoteles yaitu logos, ethos, dan pathos. Penulis menyimpulkan dalam menjalankan tugasnya sebagai Tim Kampanye Nasional Prabowo, strategi retorika politik Grace Natalie terbukti menjadi salah satu tolak ukur publik yang termasuk diperhitungkan oleh Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, hal ini terbukti dari hasil rekapitulasi suara yang dimenangkan oleh pasangan capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran dan juga rekapitulasi suara Grace Natalie yang dua kali Pemilu berturut-turut (2019 dan 2024) memperoleh angka tertinggi di Dapil III DKI Jakarta.

Kata Kunci : retorika politik, politisi perempuan, Grace Natalie, PSI