Tiongkok adalah salah satu negara yang memiliki diplomasi publik yang unik menurut ahli hubungan internasional. Keunikan tersebut terjadi kala Tiongkok menggunakan budaya dan filosofi bangsanya untuk sebagai landasan dalam berhubungan dengan publik internasional. Tiongkok enggan mengikuti arus yang terjadi dalam hubungan internasional. Sikapnya yang seperti itu dianggap sebagai ancaman sebagian besar negara Barat, sehingga memunculkan China Threat Theory. Keberhasilan Tiongkok dalam ekonomi ini juga menjadi salah satu ancaman bagi negara yag lain. Tiongkok pun menggunakan dunia hiburannya sebagai langkah mempercantik citra yang dimilikinya. Walaupun begitu Tiongkok tetap tegas dalam mengatur aktor yang terlibat di dalam pemolesan citra ini. Dalam karya tulis ini, perilaku dari Tiongkok ini dipotret menggunakan Teori Relasioitas milik Qin Yajing dan Teori Diplomasi Publik. Penggunaan teori relasionitas dari Qin ini memotret bagaimana fenomena Tiongkok yang berelasi dengan aktornya untuk memoles citranya menggunakan pendekatan Konfusianisme. Yang sering jadi perdebatan dalam dunia hubungan internasional kebaratan. Teori diplomasi publik digunakan untuk melengkapi teori relasionitas sebagai penjelasan tindakan Tiongkok untuk berhubungan dengan publik internasional. Melalui tesis ini diharapkan bisa membuka perspektif baru perihal teori hubungan internasional ketimuran, serta bisa menjadi bahan diskusi untuk membahas lia-liku yang terjadi dalam hubungan internasional di Asia menggunakan perspektif Asia.

Kata Kunci: Diplomasi Publik, Hubungan Internasional, Media Tiongkok, Tiongkok, Teori Relasionitas