Dalam penelitian ini, teori mediasi internasional oleh Garry Goodpaster digunakan sebagai kerangka berpikir dalam menyusun penelitian yang kemudian dikembangkan melalui Multitrack Diplomacy (MTD). Mediasi merupakan bagian penting dari proses perdamaian yang dilakukan untuk menemukan solusi serta jalan keluar dari konflik yang terjadi. Keberhasilan proses mediasi dapat dinilai melalui efektivitas dan keberhasilan pihak ketiga dalam melakukan mediasi. Dalam konflik Thailand Selatan, Malaysia berperan sebagai mediator dalam mewujudkan perdamaian. Penulis berfokus pada upaya yang dilakukan pada putaran pertama hingga keenam (2020 – 2023) dialog perundingan perdamaian yang kemudian dianalisis melalui dasar-dasar mediasi oleh United Nations dan teori efektivitas mediasi berdasarkan Leaderach Multitrack Conflict Resolution. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis efektivitas peran Malaysia sebagai mediator dalam mewujudkan perdamaian di Thailand Selatan pada tahun 2020–2023. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini kualitatif deskriptif sekunder yang bersumber dari data berupa buku, jurnal, artikel, dan berita online. Upaya yang telah dilakukan Malaysia sebagai mediator diantaranya seperti menjadi tuan rumah perundingan perdamaian hingga memfasilitasi dialog antara pemerintah Thailand dengan Barisan Revolusi Nasional. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, upaya yang dilakukan Malaysia tersebut belum sepenuhnya efektif karena masih terdapat beberapa hambatan diantara kedua belah pihak.

Kata Kunci : Mediasi, Efektivitas, Multi Track Diplomacy, Multi Track Conflict Resolution, Thailand Selatan, Malaysia