Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya yang dilakukan ASEAN dalam rangka membantu Myanmar menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi melalui lima poin konsensus. Konflik yang terjadi di Myanmar telah menyebabkan permasalahan serius bagi ASEAN, pasalnya ASEAN sebagai sebuah komunitas keamanan memiliki 3 pilar penyokong yaitu ASEAN Political-Security Community (APSC), ASEAN Economic Community (AEC), dan ASEAN Sosio Cultural Community (ASCC), dimana pada pilar APSC ASEAN bertujuan untuk menciptakan perdamaian dikawasannya. Penelitian ini sendiri akan menggunakan penelitian kualitatif dengan data sekunder. Dalam menjalankan pekerjaannya ASEAN mengandalkan mekanisme yang terdapat dalam pilar APSC untuk menjalankan pekerjaannya, seperti melakukan KTT dengan mitranya, melakukan mekanisme pendukung dan lain sebagainya. Mekanisme tersebut sejalan dengan teori yang akan dipakai yaitu Komunitas Keamanan yang dimana ASEAN dalam melakukan pekerjaannya akan dilandaskan pada hasil dari KTT sehingga fokus dari tulisan ini akan menekankan pada KTT yang diadakan ASEAN sembari menampilkan upaya upaya yang muncul sebagai pendukung dari KTT yang dilaksanakan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa upaya ASEAN selama ini tidak memberikan hasil maksimal karena ASEAN sejak awal tidak memainkan peran yang jelas atas penyelesaian konflik yang terjadi di Myanmar. Selain itu ASEAN dihadapkan pada berbagai permasalahan yang bersinggungan dengan pilar yang mendukung posturnya dan untuk menyelesaian permasalahan tersebut adalah dengan mengaktifkan mekanisme Troika demi menyukseskan implementasi lima poin konsensus.

Kata Kunci: ASEAN, Myanmar, Lima Poin Konsensus, Komunitas Keamanan, KTT