Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan resepsi pengguna platform media sosial TikTok dan X terhadap kampanye “Gemoy” Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia. Kampanye ini menarik perhatian publik karena perubahan citra Prabowo dari sosok yang tegas dan kaku menjadi “Gemoy”, yang dianggap lebih menarik bagi pemilih generasi Z. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan analisis konten untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan kontradiksi resepsi antara kedua platform tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kampanye yang berbeda di setiap platform, serta demografi pengguna yang bervariasi, memainkan peran signifikan dalam pembentukan persepsi publik. Pengguna TikTok cenderung lebih responsif dan mendukung kampanye “Gemoy” karena karakteristik konten yang lebih visual dan menghibur. Sementara, pengguna X lebih kritis dan analitis terhadap perubahan citra tersebut. Selain itu, peran influencer dan algoritma masing-masing platform turut memengaruhi tingkat eksposur dan penerimaan kampanye. Implikasi dari perbedaan resepsi ini berpotensi memengaruhi hasil akhir pemilu, dengan TikTok menunjukkan dukungan yang lebih besar terhadap kampanye “Gemoy” dibandingkan dengan X yang lebih skeptis. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana media sosial dapat digunakan secara efektif dalam kampanye politik untuk menjangkau demografi yang berbeda dan menginformasikan strategi komunikasi politik di masa depan.

Kata Kunci: Media Sosial, TikTok, X, Kampanye Politik, Resepsi Publik.
Daftar Pustaka: 27 buku (1980-2018), 13 jurnal (2000-2023), 6 situs web (2023)