Perdagangan manusia adalah masalah sosial di banyak negara, termasuk Vietnam. setiap tahunnya perdagangan manusia di Vietnam terus meningkat, yaitu pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 407 korban, tahun 2016 ditemukan 234 korban, di tahun 2017 terdapat 350 korban dan pada tahun 2018 mencapai 420 korban. Studi ini menggunakan pluralisme karena yang berkeyakinan bahwa kerjasama adalah solusi dari masalah, bahkan jika bekerja sama dengan aktor negara atau non-negara. Insiden tersebut berkaitan dengan masalah keselamatan anak terkait kerjasama dan perbudakan antara Pemerintah Vietnam dan UNICEF. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan survei perpustakaan dengan cara penelitian kepustakaan atau basic research untuk memperoleh data pada penulisan skripsi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Child Protection Program yang dilakukan oleh UNICEF dalam kurun waktu 2016 – 2019: a) Meningkatkan kualitas data tentang anak-anak dan bagaimana data tersebut digunakan merupakan prioritas UNICEF di Vietnam. b) Membantu meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kompetensi departemen pemerintah untuk merencanakan, menyampaikan, memantau dan mengevaluasi program dan layanan berkualitas untuk anak-anak. c) UNICEF mendorong pemerintah untuk berkolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil dan bisnis, membangun kekuatan satu sama lain untuk membantu menghormati, melindungi, dan menafkahi anak-anak d) UNICEF mempromosikan pendekatan terpadu untuk pemberian layanan yang mendorong semua orang untuk bekerja sama dengan lebih baik demi kepentingan anak-anak.

Kata kunci: Perdagangan Manusia, Eksploitasi Anak, Peran UNICEF di Vietnam, Perlindungan Anak di Vietnam.