Penelitian ini menganalisis komitmen Indonesia dalam hubungan internasional berdasarkan Perjanjian Paris, khususnya pada periode 2016-2022. Sebagai negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia telah menunjukkan keseriusannya dalam mendukung upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui ratifikasi Perjanjian Paris dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana komitmen Indonesia dalam melaksanakan target pengurangan emisi yang disepakati dan menilai faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tersebut, baik di tingkat domestik maupun internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan deskriptif, mengandalkan data sekunder dari laporan pemerintah, organisasi internasional, serta studi akademik terkait. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun Indonesia telah mengambil langkah-langkah progresif melalui Nationally Determined Contributions (NDCs), masih terdapat tantangan yang signifikan dalam implementasi kebijakan, termasuk dukungan finansial, teknologi, dan kapasitas kelembagaan. Selain itu, pengaruh aktor internasional dan dinamika politik global juga menjadi faktor penting dalam menentukan arah kebijakan iklim Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun Indonesia telah berkomitmen kuat dalam kerangka Perjanjian Paris, realisasi penuh dari target-target iklim masih memerlukan upaya yang lebih terkoordinasi di berbagai sektor serta peningkatan kerjasama internasional. Dengan demikian, keberhasilan Indonesia dalam memerangi perubahan iklim sangat bergantung pada sinergi antara kebijakan domestik dan dukungan internasional.

Kata Kunci: Komitmen Indonesia, Perjanjian Paris, Perubahan Iklim, Hubungan Internasional, Nationally Determined Contributions (NDCs).