Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis peran UNICEF dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak yang terdampak krisis Anglophone yang berlangsung di Kamerun sejak tahun 2016. Krisis ini mencapai puncaknya ketika kelompok separatis mendeklarasikan pembentukan negara “Ambazonia” yang memisahkan diri dari Kamerun pada tahun 2017 di wilayah North West dan South West. Deklarasi ini memicu peningkatan intensitas krisis yang ditandai dengan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia oleh kedua belah pihak, yaitu kelompok separatis dan pemerintah Kamerun. Memburuknya situasi ini, mendorong UNICEF untuk melakukan intervensi kemanusiaan pada tahun 2018 dengan melaksanakan Aksi Kemanusiaan yang berlangsung hingga tahun 2022. Aksi ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan anak-anak di berbagai sektor, terutama sektor pendidikan dan kesehatan, di mana keduanya merupakan yang paling terdampak oleh krisis ini.

Kata Kunci : Krisis Anglophone, UNICEF, Aksi Kemanusiaan, Perlindungan Anak