Deskripsi bahwa pertanian kotor dan tidak menguntungkan, serta membutuhkan lahan yang luas menjadi kendala dalam menumbuhkan wirausaha pertanian dan penyediaan pangan. Peningkatan penduduk dan konversi lahan menyebabkan keterbatasan lahan dan rendahnya produktivitas usaha tani sehingga dibutuhkan suatu alternatif untuk menjawab permasalahan penyediaan pangan. Maka dari itu, Urban Farming di perkotaan bisa menjadi solusi dalam menanggulangi masalah tersebut, salah satunya dengan metode Hidroponik, yang diselenggarakan oleh pihak Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dari Kementerian Pertanian. Kementerian Pertanian merupakan suatu organisasi yang berperan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan mendirikan event melalui Program YESS yang bersifat inovatif. Program YESS merupakan salah satu program nasional yang didirikan oleh pihak Kementerian Pertanian, untuk mengatasi permasalahan regenerasi petani yang dihadapi. Program YESS berdiri sejak tahun 2019. Urban Farming merupakan suatu metode pertanian yang umumnya dilaksanakan di area perkotaan. Sistem Hidroponik merupakan salah satu metode Urban Farming yang mengandalkan air dan dengan media Rockwoll sebagai media tanam apabila tidak menggunakan tanah. Hidroponik sudah menjadi metode yang sering digunakan pada umumnya, terutama di kalangan kaum muda. Target audiens yang dituju yaitu kaum muda yang berusia 17-24 tahun, yang berpotensi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan adaptif terhadap perubahan. Namun, target audiens yang dituju enggan bertani karena profesi tersebut dianggap sebagai profesi kotor yang tidak menguntungkan. Maka dari itu, dilakukanlah penelitian Karya Akhir dengan tema Urban Farming. Langkah penelitian akan dilakukan dengan metode studi literatur, wawancara terstruktur, Dokumen Review, pengolahan data, pengambilan keputusan, dan perancangan Motion Graphic.

Kata Kunci: Inovatif, Media Digital, Pertanian, Perkotaan.