Penelitian ini membahas pentingnya aspek karyawan dalam mendukung kinerja lembaga pelayanan seperti BPJS Ketenagakerjaan. Karyawan yang baik perlu memiliki kompetensi, pengetahuan tentang sistem jaminan sosial, dan kemampuan berkomunikasi. Komunikasi internal di organisasi berpengaruh pada kinerja karyawan, dan persepsi karyawan terhadap pola komunikasi dapat memengaruhi kinerja mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menilai hubungan antara sistem penilaian kerja, motivasi kerja, komunikasi internal, dan kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem penilaian kerja berpengaruh positif pada motivasi kerja dan kinerja karyawan. Komunikasi internal berpengaruh pada motivasi kerja, tetapi tidak berpengaruh signifikan pada kinerja. Motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja. Meskipun kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi kinerja diorganisasi tersebut, temuan ini dapat menjadi dasar bagi manajemen BPJS Ketenagakerjaan untuk mengembangkan strategi dan kebijakan lebih efektif.

Kata kunci: karyawan, sistem penilaian kerja, motivasi, komunikasi internal.