Perkembangan teknologi saat ini dimanfaatkan oleh berbagai macam industri, termasuk industri hiburan. Tidak hanya industri perfilman dan musik yang menggunakan teknologi yang berkembang agar para penggemarnya dapat lebih menikmati hiburan yang disukai, industri gim juga terus berkembang sehingga secara singkatnya, pemain dapat merasakan permainan yang terus mendekat ke arah realitas. Namun sama seperti industri lainnya, industri gim juga memerlukan strategi untuk menempatkan posisi perusahaan sebagai yang terdepan, salah satu strategi tersebut adalah merger dan akuisisi. Studi ini akan mempelajari singkat mengenai strategi akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard serta menganalisa pandangan gamer yang merupakan konsumen utamanya dengan menggunakan teori Customer Engagement. Pada studi ini ditemukan bahwa meskipun tujuan utama dari akuisisi ini adalah untuk mengembangkan kapabilitas teknologi, terdapat kemungkinan lainnya dari akuisisi ini yaitu adanya kemungkinan perluasan akses bagi para pemainnya dan dengan begitu kompetisi akan terus berjalan. Selain itu, ditemukan bahwa kekhawatiran komunitas kepada gim eksklusif justru akan membawa perubahan positif kepada industri gim dimana para perusahaan akan mengembangkan kapabilitas perangkat dan memperluas IP agar kompetisi tetap hidup dalam industri yang didominasi oleh satu perusahaan. Dengan valuasi pasar yang sempat turun karena adanya permasalahan internal di dalam perusahaan target akuisisi, membuat Microsoft memiliki tugas untuk mengembalikan Kepuasan dan Kepercayaan kepada Activision Blizzard.

Kata Kunci: Microsoft, Activision Blizzard, pemain, Customer Engagement, Industri Gim